Solusi Atas Krisis Moral Bangsa Indonesia

Posted by arifudin Minggu, 26 Desember 2010 0 komentar

“… Jangan tanyakan apa yang Negara berikan kepada kamu, tapi tannyakan apa kamu berikan kepada Negara …”
(J.F. Kennedy)
Pelajar Islam Indonesia (PII) adalah organisai kader dengan komitmen ke-Indonesiaan yang tinggi memilih rasa tanggung jawab penuh untuk menyelesaikan problematika bangsa ini.

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memilikih jumlah perduduk terbanyak seteleh Negara china, salah satu kekayaan yang dimiliki oleh bangsa ini adalah kemajemukan budaya yang dimilik oleh rakyat kita. Tiap-tiap daerah hidup dengan bahasa dan kebudayanya tersendiri.



Kemajemukan budaya yang kita milikih ini apabila tidak dikawal dengan baik maka bangsa ini akan pengalami pergeseran kebudayaaan yang mengakibatkan krisis pada nilai-nilai moralitas anak bangsa.

Ketika krisis moralitas yang diakibatkan oleh geresakan budaya global yang menguasai budaya masyarakat Indonesia tidak tercegah maka akan terjadi pembiasan budaya akibat dominansi budaya global (asing) terhadap kebudayaan rakyat Indonesia. Hal ini akan mengakibatkan pada kehidupan masyarakat kita mengedepankan kebudyaan yang dianut tetapi mengutamakan budaya yang diadopsi dari budaya luar (asing).


 
Pergaruh kebudayaan tersebut merembek sampai kepada cultur (kebiasan) hidup masyarakat kita, masyarakat kita yang pada awalnya adalah masyrakat yang hidup dengan asas kebersamaan, saling tolong-menolong, dan saling memaafkan ketika bersalah, kini menjadi masyarakat yang saling bermusuhan, saling membenci dan bahkan mengakibatkan komflik antara suku.

Pelajar Islam Indonesia adalah organisasi yang didalamnya terdapat kader dari berbagai latar belakang suku, ras dan budaya yang berbeda. Dengan modal latar belakang kader yang majemuk tersebut PII merasa bertanggung jawab untuk menyelesaikan krisis moral yang yang mengalami bangsa ini.

Dalam perjalanan panjang organisasi PII telah banyak konstribusi kader-kader PII terhadap Negara kesatuan republic ini, mulai dari proses perjuangan kemerdekaan, mengawal kemerdekaan sampai dengan menumbangkan rezim orbe baru. Semua itu tidak akan berhenti sampai proses perjuangan untuk mengeluarkan bangsa ini dari krisis moral akan terwujud.  

Trikomitmen PII (Komitmen Ke-Pelajaran, Komitmen Ke- Islaman Dan Komitmen Ke-Indonesiaan) mejadi tali perekat bagi seluruh kader PII se-nusantara untuk menghadapi tantangan demi tantangan yang dihadapi.

Sebagai organisasi yang berbasiskan pelajar, PII merasa bahwa langkah Pertama yang harus dilakukan untuk meyelesaikan krisis moral ini dilakukan mulai dari pembinaan kaum PELAJAR (siswa dan Mahasiswa), sebab mereka adalah asset bangsa yang sangat berharga. Ketika moralitas PELAJAR di negeri ini baik maka semakin besar peluang bangsa ini keluar dari teterpurukan krisis moralitas.

Karena keterbukaan era globalisasi yang dapat membuat para pelajar bebas mengekpresikan keinginan mereka, globalisasi membuka ruang bagi para pelajar untuk melakuan apa saja yang menjadi keinginana mereka, mulai dari tawuran, pesta narkoba, seks dan lain sebagainya. Kebebasan pelajar tersebut akan mejadi bencana bagi kemajuan bangsa. Langkah Kedua yang harus dilakukan oleh PII adalah mempertegas orintasi gerakan PII sesuai dengan khitoh perjuangan. Konsentrasi PII tidak hanya pada perekrutan anggota (Leadership Basic Training) sebanyak-banyaknya, tetapi  yang paling urgensi adalah bagaimana proses pembinaan kader yang telah direkrut dapat berjalan dengan baik. Kursus-kursus dan ta’lim dapat dilaksanakn secara efektif sehingga tidak terkesan hanya dijadikan sebagai pelengkap administrasi (ta’dib). Dan yang Ketiga adalah melakukan Gerakan Seribu Akhlah Muliah (GAS). Gerakan ini bertujuan untuk seluruh PELAJAR (siswa dan mahasiwa) harus mengedepankan karakter  baik  dan berbudi luhur.  Karena kemajuan bangsa ini tidak diukur dari sejauh mana pemerintah kita mensejahterakan rakyatnya dengan cara  membuka lahan kerja sebanyak-banyaknya, tetapi kemajuan bangsa ini diukur dari berapa banyak rakyat yang hidup dengan kondisi yang aman dan damai sehingga harapan untuk melanjutkan kehidupan seperti bekerja sehari-hari untuk menafkahkan keluarga dapat terlaksana dengan baik.
Banyaknya lapangan kerja yang dibuka oleh pemerintah akan menjadi bomerang bagi pemerintah ketika para pekerja tidak mendapat pelayanan yang baik. Para pekerja akan melaksanaknan pekerjaan mereka jika upah yang diberikan oleh pemerintah dapat mencukupi makan-munim mereka senari-hari. Ketika harapan mereka tidak sesuai maka mereka akan menuntut kepada pemerintah untuk menaikan upah kerja.

Dan ketika hal tersebut terjadi maka para pekerja tidak segang-segan untuk merusak perusahan yang menjadi lahan mereka bekerja. Hal tersebut mengakibatkan problematika baru bagi pemerintah. Pemerintah harus kembali memformulasikan kebijakan baru  untuk memenuhi keinginan rakyatnya.

Tapi dalam perumusan kebijan baru tersebut tidak sesuai dengan keinginan rakyat maka mereka akan kembali melakukan gerakan untuk menuntut hak mereka kembali. Ketika hal tersebut terjadi maka secara pasti pemerintah akan kebablakan menghadapi semua problem tersebut.

Salah satu penyebab sehingga hal tersebut terjadi dikarenakan oleh para pekerja yang tidak mendapat pendidikan moral yang dilakukan oleh pemerintah.

Problematika terebut tidak hanya terjadi diakalangan para pekerja saja, tetapi yang paling banyak terjadi saat ini adalah pada tingkat kenalan para pelajar (siswa maupun mahasiswa), mereka mengunakan label slogang mereka masing-masing untuk saling bertengkar, sekolah A menyerang sekolah B, kampus A menyerang kampus B. Dengan dalih masing-masing kelompok yang berbeda.

Krisis moral tersebut tersebut  menyebabkan bangsa ini akan meenjadi bangsa yang terbelakang. Bisah jadi bangsa ini akan menjadi hantu bagi rakyatnya sendiri. Bangsa yang dibangun dengan asas mengedepanan moralitas kini membuat raktanya menjadi ketakutan.

Ketika ketiga opsi tersebut dilaksanakan maka secara efektif  oleh seluruh kader PII maka saya yakin bahwa PII dapat menyelesaikan krisis moral yang dihadapi oleh bangsa ini.

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Solusi Atas Krisis Moral Bangsa Indonesia
Ditulis oleh arifudin
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://arifudin759.blogspot.com/2010/12/solusi-atas-krisis-moral-bangsa.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Suport by Ichal Web Design | Copyright of Membiasakan Yang Tak Biasa. Web Blog By Blogger.

Kata Mutiara

Apa guna kita memiliki sekian ratus ribu alumni sekolah yang cerdas, tetapi masyarakat dibiarkan bodoh...??? segerahlah kaum sekolah itu pasti akan menjadi penjajah rakyat dengan modal kepintaran mereka ..[]

== Y.B Mangunwijaya ==