ANCAMAN KERUNTUHAN DAN KELUMPUHAN PUSAT PENDIDIKAN,

Posted by arifudin Sabtu, 10 Maret 2012 0 komentar

  ( Pesan Sang Iman, Ayatullah Ruhullah al-Musawi al-Khomeini )

Semoga tidak terdapat dikalangan kita tangan-tangan yang keji, yang tidak menitik beratkan terhadap pentingnya program pendidkan dan tarbiyah akhlak. Sebagaimana mereka mengaku bahwa berbicara di mimbar di depan khalayak ramai dengan tujuan memberikan nasehat dan pengajaran itu tidak menepati kedudukan ilmu pengetahuan. Pengakuan yang kuno itu telah menyebabkan tokoh-tokoh ulama besar enggan untuk menghadapi masyarakat awam di mimbar pidato. Dengan demikian rencana jahat mereka untuk mengasingkan ulama yang berpengaruh serta menjauhkan mereka dari memberi kesadaran kepada siswa (santri) serta mendidik mereka akhhak terpuji telah tercapai.
Dengan demikian, kegiatan penyampaian pengajaran dan nasehat di mimbar, terutana dipusat pengkajian kita, tidak berjalan dengan baik. Mereka sebenarnya lupa bahwa pemimpin agung kita Rasulullah saw, merupakan orang yang memainkan peranan besar di mimbar pidato dan senantiasa menyampaikan nasehat-nasehat kepada umat Islam. Demikian juga yang dilakukan oleh para sahabat beliau.
Mudah-mudahan sebagaian dari unsur yang merusak ini tidak menyebar dan berkembagan dikalangan pemikir di pusat-puast pengkajian Islam kita, karena bila pusat-pusat pengkajian Islam tersebut tidak lagi mengambil inisiatif terhadap usaha untuk meningkatkan pencapaian akhlak dan pembersihan jiwa. Sekiranya kejadian ini terjadi, niscaya akan berkembanglah sifat munafik dan pura-pura dikalangan orang yang berada dipusat-pusat pengkajian, dikuasai oleh perasaan ego dan keangkuhan, semakin semaraknya perpecahanan perselisihan pendapat sehingga mereka tenggelam dalam suasana dalam pertikaian sesama mereka sendiri.
Kondisi seperti ini akan melahirkan suatu keadaan yang terkotak-kotak (bergolong-golongan) dan bersekutu diantara mereka, dengan masing-masing pihak akan saling tuduh menuduh serta mendustakan satu sama lain. Apa yang menyedihkan akhirnya ialah, hilangnya pengaruh pusat-pusat pengkajian Islam yang kokoh selama iini, yang menjadi pusat kepercayaan dan keyakinan umat Islam hingga mereka mempertahankan dan membantu perkembangannya. Dengan keadaan yang kacau bala ini, muasuh-musuh Islam telah mengambil kesempatan dengan menggunakan segala yang timbul dipusat-pusat pengkajian Islam tersebut dan terus menghancurkan nilai-nilai serta martabat pusat pengkajian Islam.
Sesungguhnay muasuh-muash Islam amat menyadari bahwa dengan dukungan umat Islam terhadap perkembangan pusat pengkajian Islam, telah menyebabkan mereka sulit untuk meruntuhkan dan melumpuhkannya. Yakni selagi dukungan umat Islam masih kuat. Sebaliknya, ketika mereka mendapati bahwa proses pembenahan akhlak dan perjalanan Islam semakin hilang dari madrasah Islam, kita dan anggota-anggotanya sibuk dengan pertikaian antar sesama, menyebabkan musuh-musuh mengambil kesempatan ini untuk melaksanakan rencana jahat mereka.

Apabila dekadensi moral menimpa mereka yang berada dipuast pengkajian Islam dan terjadi perpecahan diantara mereka yang menyebabkan Umat Islam mulai beranggapan buruk terhadap pusat pengkajian agama, maka mereka membuka jalan yang seluas-luasnya kepada para musuh Islam untuk memukul habis-habis kubu kekuatan umat Islam itu.
Hendaklah diketahui bahwa musuh-musuh Islam dan kekuatan besar dunia tidak begitu khawatir terhadap para ulama yang menjadi rujukan umat. Tetapi apa yang lebih mereka takuti dan khawatirkan, pada hakikatnya adalah terhadap umat Islam. Mereka sangat menyadari bahwa kekuatan umat Islam terletak pada dukungan umat dan kepercayaan mereka kepada ulama Islam itu.
Oleh karena itu,negara-negara dan kekuatan kafir mengetahui bahwa kejatuhan seorang ulama Islam saja akan membuat kesan buruk terhadap kejatuhan Islam. Lebih jauh lagi, apabila terjadi perpecahan dan perselisihan dikalangan umat Islam, akan menyebabkan mereka memandang buruk kepada golongan yang lain dan mereka tidak lagi mengikuti akhlak Islam. Dalam keadaan demikian ini, telah menyebabkan hilangnya amanah dan kepercayaan umat Islam terhadap mereka.
Amirul mukminin sayyidina Ali kw. Berkata : “Sekiranya ilmu pengetahuan itu dibawa oleh pembawanya dengan kebenaran, niscaya Allah akan mencintai mereka dan mereka disukai oleh para malaikat dan orang-orang yang taat dikalangan hamba Allah. Tetapi sekiranya pembawa ilmu pengetahuan itu menuntut kepentingan dunia, niscaya mereka akan menghadapi kemurkaan Allah dan mendapat kehinaan dikalangan umat manusia”
Sesungguhnya umat Islam akan menerima saudara-saudara, wahai para ulama yang memakai sorban dan jubah, bila saudara memiliki akhlak Islam sejati dan benar-benar menjadi Hizbullah (Golongan Allah). Selanjutnya tidak rakus terhadap kepentingan dunia dan perbendaharaannya, serta tidak bakhil untuk mengorbankan tenaga dan apa yang ada pada diri sendiri untuk meninggikan kalimat Allah “LA ILAHA ILLALLAH” serta melakukanya untuk mencapai keridhanaan Allah serta karena-Nya semata.
Apabila umat melihat saudara (Ulama) mencari kepentingan diri dan tidak untuk menegakkan Islam. Lebih dari itu, jika saudara di dapati begitu cenderung kepada dunia dan kepentingan pribadi sebagaimana yang dilakukan oleh orang lain, apabila mereka melihat saudara bercakaran karena mengejar dunia dan permusuhan mengikuti hawa nafsu serta terpesona oleh kelezatan dunia yang dekat ini menjadikan agama sebagai sebuah pasar untuk perdagangan, niscaya umat akan menyeleweng. Malahan mereka mempunyai prasangka buruk terhadap saudara. Karena yang demikian itulah saudara bertanggung jawab sepenuhnya dengan keadaan yang demikian rupa.
Apabila sebagian ulama yang memakai sorban melakukan kekhilafan dipuast pengkajian agama dan menghadapi masalah krisis kepribadian dan mementingkan dunia, hal ini akan membawa kesan kepada umat.
Apabila kalau ulama mefitnah antara satu dengan yang lain, melakukan kerusakan dan berakhlak kehewanan, niscaya mereka telah melakukan penghianatan amanah Allah yang wajib mereka pikul dan mereka pelihara. Sesungghnya Islam yang suci itu merupakan amanah Ilahi yang dipikulkan di atas bahu kita.
Al-Quran yang mulia merupakan amanah Allah yang agung dan para ulama merupakan pemegang amanah tersebut yang wajib mereka pelihara, dan tidak menghianantinya. Apapun perkara dan peristiwa yang membawa kepada perpecahan, pergeseran dan tindakan akhlak yang hina, merupakan penghianatan terhadap Islam, Nabi yang agung saw dan keluarganya....[[...]]
  




TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: ANCAMAN KERUNTUHAN DAN KELUMPUHAN PUSAT PENDIDIKAN,
Ditulis oleh arifudin
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://arifudin759.blogspot.com/2012/03/ancaman-keruntuhan-dan-kelumpuhan-pusat.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Suport by Ichal Web Design | Copyright of Membiasakan Yang Tak Biasa. Web Blog By Blogger.

Kata Mutiara

Apa guna kita memiliki sekian ratus ribu alumni sekolah yang cerdas, tetapi masyarakat dibiarkan bodoh...??? segerahlah kaum sekolah itu pasti akan menjadi penjajah rakyat dengan modal kepintaran mereka ..[]

== Y.B Mangunwijaya ==